Beranda | Artikel
Jangan sedih, Allah bersama kita ! (Menyikapi Penyerangan Koalisi Syiah dan Komunis)
Jumat, 9 Oktober 2015

(Khutbah Jum’at Mesjid Nabawi 26/12/1436 H – 8/10/2015 M)
Asy-Syaikh Doktor Abdul Baari Ats-Tsubaiti hafizohullah

Khutbah Pertama:

          Alhamdulillah segala puji bagi Allah semata, sholawat dan salam semoga tercurahkan peda nabi yang terakhir, dan kepada keluarganya dan para sahabatnya. Amma ba’du.

Allah ta’aala telah menciptakan nenek moyang kita Adam ‘alaihis salam, lalu setan pun memusuhinya dan berbuat makar kepadanya untuk menyesatkannya. Para rasul telah menghadapi berbagai macam makar dan tipu daya, diadakan konspirasi untuk mencelakakan para rasul. Yusuf ‘alaihis salam saudara-saudaranya telah berbuat makar kepadanya, maka iapun bersabar atas gangguan mereka. Maka Allah berfirman tentang Yusuf :

إِنَّهُ مَنْ يَتَّقِ وَيَصْبِرْ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ

Sesungguhnya barang siapa yang bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf : 90)

Nabi Ibrahim ‘alaihis salam dikumpulkan kayu bakar dan dinyalakan api baginya, lalu beliau dilemparkan ke dalam api tersebut, maka jadilah api dingin dan keselamatan, dan hancurlah makar mereka sebagaimana firman Allah:

وَأَرَادُوا بِهِ كَيْدًا فَجَعَلْنَاهُمُ الْأَخْسَرِينَ

Mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi (QS Al-Anbiyaa’ : 70)

Nabi Isa ‘alaihis salam, kaumnya berbuat makar dan tipu daya kepadanya untuk membunuhnya dan menyalibnya, maka Allah pun menyelamatkan beliau dari kejahatan mereka. Mereka berbuat makar kepada Nabi Musa ‘alaihis salam, maka Allah berfirman :

إِنَّمَا صَنَعُوا كَيْدُ سَاحِرٍ وَلَا يُفْلِحُ السَّاحِرُ حَيْثُ أَتَى

“Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang” (QS Thoha : 69)

Dan pasukan Abrahah berbuat makar untuk menghancurkan Ka’bah maka Allah hancurkan makar mereka:

 أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ (2) وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ (3) تَرْمِيهِمْ بِحِجَارَةٍ مِنْ سِجِّيلٍ (4) فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَأْكُولٍ (5)

Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka´bah) itu sia-sia. Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar. Lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat) (QS Al-Fiil : 2-5)

Para musuh berekutu dan mereka berbuat makar kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, akan tetapi makar mereka hanyalah menuju kegagalan. Allah berfirman

وَيَمْكُرُونَ وَيَمْكُرُ اللَّهُ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ

Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya (QS Al-Anfaal : 30)

Diantara sifat-sifat para pembuat makar adalah berkhianat dan melanggar janji. Pada peristiwa Bi’ir Ma’uunah telah terbunuh 70 orang dari sahabat terpilih, Allah berfirman :

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui (QS Al-Anfaal : 27)

Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berlindung kepada Allah dari sifat khianat, beliau berkata :

وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْخِيَانَةِ فَإِنَّهَا بِئْسَتِ الْبِطَانَةُ

“Dan aku berlindung kepadaMu dari sifat khinat, karena ia adalah seburuk-buruk teman”

Orang-orang munafik dahulu adalah sumber utama makar yang dihadapi oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam karena sikap-sikap mereka yang membunglon dan berubah-rubah kondisi mereka. Allah berfirman :

وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَى شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ

Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: “Kami telah beriman”. Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: “Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok” (QS Al-Baqoroh : 14)

Allah berfirman tentang kaum munafiqin

أَوَلَا يَعْلَمُونَ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ

Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah mengetahui segala yang mereka sembunyikan dan segala yang mereka nyatakan (QS Al-Baqoroh : 77)

Yaitu : Apakah mereka tidak tahu bahwasanya Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan berupa makar dan kekufuran dan apa yang mereka tampakan berupa keimanan dan sikap mencintai kaum muslimin?

Diantara sifat pelaku makar  adalah muncul pada saat-saat ujian berat dan peristiwa-peristiwa genting, dan gembira dengan musibah yang menimpa kaum muslimin. Jika kaum muslimin memperoleh kemenangan dan kejayaan maka merekapun marah dan sedih. Jika kaum muslimin ditimpa bencana dan ujian maka para musuhpun mabuk saking gembira dan sombongnya.

إِنْ تَمْسَسْكُمْ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْ وَإِنْ تُصِبْكُمْ سَيِّئَةٌ يَفْرَحُوا بِهَا

Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi Jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. (QS Ali Imron : 120)

Diantara sifat para pembuat makar adalah memperbesar permasalahan dan mencari-cari kesalahan dan ketergelinciran, lalu menyebarkannya, dan pura-pura tidak mengetahui prestasi-prestasi dan sisi-sisi positif. Dan inilah kebiasaan mereka yang tukang dengki dan hasad.

Diantara bentuk makar adalah menjadikan para pemuda sebagai target untuk disesatkan melalui perkataan, foto/video, dan pengaruh pemikiran melalui media-media sosial dan sarana komunikasi modern, dan ini lebih berbahaya daripada para pasukan yang menyikat dan senjata yang mematikan. Yaitu dengan menyebarkan pemikiran ekstrem dan menyimpang untuk mewujudkan tujuan-tujuan yang berbahaya, menguasai otak-otak para pemuda dan untuk menjauhkan mereka dari para ulama sehingga mudah untuk dijerat dan mempengaruhi mereka. Yang hal ini disebarkan oleh orang-orang yang tidak dikenal dengan ilmu dan amal.

Diantara kegiatan para pendengki dan penghasad adalah menanamkan organisasi-organisasi teroris di negeri-negeri kaum muslimin, agar menjadi bahan bakar untuk membakar para pemuda, dan menghancurkan masa depan mereka dan negeri mereka.

          Diantara metode makar adalah menggambarkan agama ini seakan-akan adalah agama yang terbelakang dan penuh kekacauan, amburadul dan mengerikan, yaitu dengan menampilkan klip-klip berdarah dan pelaksanaan penculikan yang dilakukan oleh orang-orang (sesat) yang menyelip di barisan kaum muslimin dan berpenampilan dengan penampilannya agama.

Diantara bentuk makar adalah membuat-buat berita dusta dan menyebarkan isu-isu yang bertujuan buruk. Dan telah datang ayat-ayat yang jelas yang memperingatkan agar tidak ikut menjadi penyebar berita dusta tersebut, dan arahan untuk benar dalam perkataan dan tidak menyampaikan semua berita secara sembarangan tanpa pertimbangan terlebih dahulu dan tanpa hikmah dan penjelasan.

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar (QS Al-Ahzaab : 70)

Al-Qur’an membimbing untuk meluruskan perkataan, dan hati-hati dalam berucap, serta mempelajari tujuan ucapan dan arahannya sebelum mengikuti orang-orang munafik dan pembuat onar.

Al-Qur’an membimbing untuk mengucapkan perkataan yang baik yang mengantarkan kepada amal shalih.

Diantara bentuk makar adalah menyebarkan keraguan di kaum muslimin terhadap pemimpin mereka dan pemerintah mereka dengan memalsukan hakekat yang sebenarnya. Dan diantara bentuk konspirasi adalah mengeluarkan fatwa-fatwa syubhat dan fitnah, hal ini mengantarkan pada tersebarnya kebatilan serta menghiasinya dengan pakaian kebatilan. Yang sungguh menakjubkan adalah fatwa-fatwa asing malah tersebar di zaman kita, sehingga menimbulkan kerancuan bagi masyarakat, dan orang-orang yang suka dengan pendapat-pendapat yang aneh segera berlomba-lomba dalam menyebarkannya. Hal ini menimbulkan dampak negatif dan kemudhorotan yang besar pada umat ini.

Diantara metode konspirasi (keburukan) adalah menghalangi kebenaran, yaitu dengan mengobarkan syahwat dan nafsu serta menenggelamkan para pemuda dalam lautan narkoba.

Diantara kegiatan para tukang makar adalah mengobarkan kekacauan, ketidakstabilan, dan fitnah, memecahkan barisan kaum muslimin, menimbulkan kondisi krisis agar menghentikan gerakan pembangunan, pengembangan, dan produksi di negeri-negeri kaum muslimin, sehingga kaum muslimin akhirnya terfokus kepada cara mencari solusi menghadapi fitnah dan usaha untu memadamkan api fitnahnya.

Diantara bentuk makar para pembuat makar adalah membentuk kegaduhan dengan menyebarkan rasa pesimis dan kerendahan serta jiwa yang jatuh dan kalah. Allah berfirman :

الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ

(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka”, maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung” (QS Ali ‘Imron : 173(

(Hasbunallah wa nikmal wakiil)…ini adalah benteng perlindungan yang kokoh sebagai tempat berlindung kaum mukminin tatkala diliputi oleh berbagai musibah dan ujian. Bagaimanapun berat perkaranya maka hal ini tidaklah menambah bagi kaum mukminin kecuali semakin kokoh, semakin beriman, dan semakin pasrah kepada Allah.

Sejarah mulia dari umat ini mendorong nilai optimis, dan ia adalah sejarah kejayaan dan kepemimpinan, penuh kepercayaan bahwasanya Allah akan membalas mereka yang berbuat zolim dan melampaui batas. Allah berfirman

إِنَّ بَطْشَ رَبِّكَ لَشَدِيدٌ (12) إِنَّهُ هُوَ يُبْدِئُ وَيُعِيدُ (13)

Sesungguhnya azab Tuhanmu benar-benar keras. Sesungguhnya Dialah Yang menciptakan (makhluk) dari permulaan dan menghidupkannya (kembali) (QS Al-Buruuj : 12-13)

Kita berhusnudzon (berprasangka baik) kepara Robb kita, kita meyakini akan keadilaNya, sesungguhnya Allah penolong wali-waliNya, menghancurkan musuh-musuhNya. Allah berfirman :

وَلَمَّا رَأَى الْمُؤْمِنُونَ الْأَحْزَابَ قَالُوا هَذَا مَا وَعَدَنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَصَدَقَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَمَا زَادَهُمْ إِلَّا إِيمَانًا وَتَسْلِيمًا

Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata: “Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita”. Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan (QS Al-Ahzaab : 22)

 

Khutbah Kedua ;

          Diantara penjagaan Allah kepada kebenaran dan pembela kebenaran adalah hancur leburnya seluruh model makar dan tipu daya di atas batu ketegaran umat ini yang memikul warisan kenabian. Meskipun umat ini lemah pada suatu zaman akan tetapi dominasi dan kemenangan adalah milik umat ini, kejayaan dan kekuasaan adalah kesudahan umat ini. Allah berfirman ;

إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا

Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap (QS Al-Israa’ : 81)

وَكَانَ حَقًّا عَلَيْنَا نَصْرُ الْمُؤْمِنِينَ

Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman (QS Ar-Ruum : 47)

Kaum mukimin telah mengalami luka dari makar para pembuat makar, gangguan dari para pelaku tipu daya, hal ini demikian agar Allah menguji kaum mukminin, dan mengungkap kaum munafiqin, dan menguji ketegaran kaum muslimin. Dan bagaimanapun puncak makar dan tipu daya maka ia tergantung dengan takdir Allah, terliput oleh kehendak Allah. Dan makar/rencana yang jahat tidak lain kecuali akan kembali kepada pelakunya. Allah berfirman :

وَلَا يَحِيقُ الْمَكْرُ السَّيِّئُ إِلَّا بِأَهْلِهِ

Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri. (QS Fathir : 43)

Sesungguhnya satu kata, satu barisan dan satu hati merupakan jalan menuju kemenangan dan kemuliaan, serta pondasi dari kejayaan. Allah berfirman :

وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ

Dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu (QS Al-Anfaal : 46)

Dan umat Islam menggabungkan antara berikhtiyar berusaha melakukan sebab dan bertawakkal kepada Allah SWT. Siapa yang menyerahkan urusannya kepada Allah dan memasrahkannya maka Allah cukup baginya, Allah akan menjaganya. Allah berfirman :

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu (QS At-Tholaq : 3)

لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا

“Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita”. (QS At-Taubah : 40)

Sebuah kalimat yang diucapkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sementara beliau berada di dalam goa bersama sahabatnya, dan orang-orang kafir telah mengepung mereka. Maka Allah pun menyelamatkan mereka dan menjaga mereka serta menolong mereka. Perkataan (“Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita”) menumbuhkan ketenangan dan ketentraman, serta hilangnya rasa putus asa.

Jendela-jendela makar ditutup dengan ketegaran di atas kebenaran dan berpegang teguh dengan Al-Kitab dan as-Sunnah serta kembali kepada para ulama pada lokasi-lokasi fitnah, dan hendaknya perkara dikembalikan kepada pemerintah dalam urusan hukum dan keamanan.

Menghias diri dengan ketakwaan dan kesabaran akan melemahkan tipu daya mereka dan akan menghilangkan kemudhorotan. Allah berfirman

ذَلِكُمْ وَأَنَّ اللَّهَ مُوهِنُ كَيْدِ الْكَافِرِينَ

Itulah (karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu), dan sesungguhnya Allah melemahkan tipu daya orang-orang yang kafir (QS Al-Anfaal : 18)

Dan sesungguhnya keamanan negeri ini –negeri dua kota suci- merupakan landasan keamanan umat Islam, negeri ini adalah jantung umat ini yang berdenyut, dan mengganggu negeri ini berarti mengganggu keamanan umat ini. Dan jasad umat ini senantiasa baik selama darah jantung masih berdenyut, dan kebaikan umat ini tersebar, dan kegiatan sosialnya tidak pernah berhenti, menjaga negeri ini dari gangguan makar para pembuat makar dan dari tipu daya para pelakunya adalah perkara yang dituntut dalam syari’at dan kewajiban agama bagi setiap muslim. Dan para penduduk negeri ini yang berakal mengerti akan hal ini dan mereka ikut berpartisipasi dengan kesadaran mereka dalam menggagalkan konspirasi orang-orang yang menanti-nanti jatuhnya negeri ini. Barangsiapa yang berusaha untuk mengganggu keamanan negeri ini maka ia telah melayani musuh-musuh agama. Dan negeri ini terjaga dengan penjagaan Allah, tegak dan tegar. Allah berfirman

 وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لَا يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا

Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. (QS Ali Imron : 120)

 

Penerjemah: Abu Abdil Muhsin Firanda
www.firanda.com

Logo

Artikel asli: https://firanda.com/1517-jangan-sedih-allah-bersama-kita-menyikapi-penyerangan-koalisi-syi-ah-komunis.html